Mataku tidak menatap
Hatiku yang teriris
Menepis bahagia dalam benakku
Aku coba
memetik mawar
Tapi aku menuai duri
Pedihnya sakitnya
Tak dapat ku tahan dalam raga ku
Tapi aku menuai duri
Pedihnya sakitnya
Tak dapat ku tahan dalam raga ku
Senyumku kini
bualan
Dalam hati pedih, panas terbakar
Aku ingin bilang
Tapi hati terlalu kelu
Dalam hati pedih, panas terbakar
Aku ingin bilang
Tapi hati terlalu kelu
Marahku, sedihku
Pahit, manis, asamku
Semua terbias menjadi satu
Aku terbakar sendiri
Pahit, manis, asamku
Semua terbias menjadi satu
Aku terbakar sendiri
Memandang air
seperti magma
Melihat udara seperti belerang
Aku sendiri meraung
Aku sendiri Mencabik
Aku tak ingin
diamMelihat udara seperti belerang
Aku sendiri meraung
Aku sendiri Mencabik
Tapi hanya bisa diam
Ingin berkata, tapi bagaimana ?
Aku yang di sini, membeku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar